Powered By Blogger

Tuesday 28 April 2015

Pethidine for sales from Malaysia, Kuala Lumpur


Hi guys,

i need someone to find me a buyer to buy pethdine 100mg/2ml from me. if buyer buy from me more than 50 amp (bottles) you will get $ 180 from me.

And below is price of pethidine

30 amp - $ 280 including shipping fees + 5 amp free
50 amp - $ 350 including shipping fees + 7 amp free
100 amp - $ 410 including shipping fess. + 9 amp free

Kindly email me at rossifummi810@gmail.com for further information. TQ

Thursday 27 March 2014

Tanda-Tanda Kiamat menurut Al-Qur'an dan Hadist serta Beberapa di antaranya yang sudah terjadi

Beriman kepada hari kiamat merupakan unsur pokok keimanan dalam Islam. Tanpa beriman kepada hari kiamat, iman seseorang tidak akan diterima. Sebagaimana tidak diterima apabila tidak beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan qadha qadar dariNya.Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman: “…Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian (kiamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(An-Nisaa’:136).

Mengenai kepastian adanya Hari kiamat itu sendiri Allah menegaskan dalam firman-firmanNya, diantaranya: “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-sekali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan , kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (At-Taghabun 64:7).
Allah subhannahu wa ta’ala berfirman pula, yang artinya : “…serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.” (As-Syura 42:7) Dan firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya: “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml 27:82).
Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya : “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir.” (Al-Anbiyaa’: 96-97).
Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya : “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata : Ambillah, bacalah kitabmu (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab (perhitungan) terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: Wahai alangkah baiknya sekiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku. (Allah berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” (Al-Haaqqah 69:13-34).
Masih banyak ayat-ayat lain di dalam Al-Qur’an yang menegaskan tentang hari kiamat.
Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: “Datang kepada kami Rasulullah s.a.w. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari qiamat”.
Lalu Nabi saw. bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu akan menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”.
H.R Muslim
TANDA-tanda qiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama,  kejadian sudah muncul dan sudah selesai, seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman dll. kedua,  kejadiannya sudah muncul    tetapi          belum selesai bahkan semakin bertambah,  seperti   tersia-siakannya      amanah,     terangkatnya ilmu, merebaknya      perzinahan   dan pembunuhan, banyaknya wanita dll .
 Diantara tanda-tanda qiamat kecil adalah:
 1. Diutusnya Rasulullah saw. Dari Jabir ra berkata:”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda:” (Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian”, beliau melanjutkan:” Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini” Rasulullah saw mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat. Dari Jabir ra. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata :Kapan terjadi Kiamat ? » Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata : » Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya « . Berkata sebagian yang lain : » Rasul saw. tidak mendengar”. Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya:” Mana yang bertanya tentang Kiamat ?” Berkata lelaki Badui itu:” Saya wahai Rasulullah saw. “. Rasul saw. berkata:” Jika amanah disia-siakan , maka tunggulah Kiamat”. Bertanya:” Bagaimana menyia-nyiakannya?”. Rasul saw. menjawab:” Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiamat” (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya, Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda qiyamat, lalu beliau menjawab:” Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang dan miskin penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan” (HR Muslim).

4. Sungai Efrat berubah menjadi emas . Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : » Tidak akan terjadi Kiamat sampai sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata:” Barangkali akulah yang selamat” (Muttafaqun ‘alaihi)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam. “Ada enam dari tanda-tanda Kiamat: kematianku (Rasul saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : » Tiadak akan terjadi qiamat, sehingga banyak terjadi haraj ». Sahabat bertanya apa itu haraj ya Rasulullah ? » Rasul saw. menjawab : » Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan » (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij. Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai ditenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Dimana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya kan mendapat pahala di hari Kiamat” (HR Bukhari).

8. Banyak Polisi dan pembela kezhaliman. “Diakhir zaman banyak polisi dipagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka” (HR At-Tabrani)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:” Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai  ada  seorang yahudi bersembunyi dibelakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon:”wahai muslim wahai hamba Allah ini yahudi dibelakangku, kemari dan bunuhlah ia kecuali pohon Ghorqod karena ia adalah pohon Yahudi” (HR Muslim)

10. Dominannya Fitnah . Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. Bersabda : » Tidak akan terjadi Kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar »(HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmunya, Merebaknya perzinahan, Banyaknya kaum wanita. Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:“ Sesungguhnya diantara tanda-tanda qiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khomr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki”(HR Bukhari)

12. Bermewah-mewah dalam membangun masjid. Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:” Diantara tanda Kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

13. Menyebarnya riba dan harta haram. Dari Abu Hurairah ra. berkata, rasulullah saw. Bersabda : » Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya » (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. Bersabda : » Akan datang pada manusia suatu saat dimana, seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram? “ (HR Ahmad dan Bukhari).   

Mengikut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw. bahawa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah belian turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya”.
Hadis Nabi Muhammad S.A.W. menyebutkan, “Aku  kabarkan  berita  gembira  mengenai  al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah umatku ketika  banyak  terjadi  perselisihan  antar manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi  dengan  keadilan  dan  kejujuran  sebagaimana  sebelumnya  dipenuhi  dengan  ke-sewanang-wenangan dan kezaliman.” (Hadis Riwayat Imam Ahmad). 
Kiamat ada dua yakni kiamat besar seperti yang disebutkan di atas dan kiamat kecil yang sewaktu-waktu dapat mendatangi kita yakni ajal/maut. Setiap manusia pasti akan mengalami kematian, oleh sebab itu persiapkan diri kita sejak saat ini dengan bersegera kembali kepada Allah S.W.T  dan selalu berdzikir mengingat Allah.

(dari berbagai sumber)  

Fitnah Dajjal itu Bahaya Kepada Umat Islam ?



Fitnah Dajjal itu bahaya kepada Islam ?

Dajjal seperti yang digambarkan di dalam hadis ialah seorang lelaki yang buta sebelah matanya dan tertulis di antara kedua matanya itu perkataan kafir. Mendengar fizikalnya seperti ini pasti ramai yang tertanya-tanya apakah bahayanya Dajjal kepada umat Islam ?
Bukankah semua orang pasti sudah tahu akan kesesatannya dan mengenal tanda-tandanya ?
Jawapannya ialah ramai orang sebenarnya jahil dan memandang rendah kepada fitnah Dajjal serta tidak mengetahui betapa bahayanya Dajjal kepada manusia dan tidak pula bersiap sedia untuk menghadapi kebangkitan dan fitnahnya.
Fitnah Dajjal disebut oleh nabi salallahualaihiwassalam sebagai fitnah yang terbesar akan menimpa manusia. Rasulullah salallahualaihiwassalam pernah bersabda (yang bermaksud) : “Sejak penciptaan Adam sehinggalah terjadinya kiamat tidak ada perkara lain yang lebih besar dari Dajjal.” (Hadis riwayat Muslim)
Di dalam riwayat yang lain, Abdullah Ibn Umar ra berkata rasulullah salallahualaihiwassalam bersabda : “Aku sungguh-sungguh berwasiat agar kamu semua berhati-hati terhadapnya. Tidak ada seorang nabi pun yang tidak memperingatkan kaumnya tentang bahaya Dajjal namun aku akan memberitahu kalian tentang sesuatu yang tidak pernah diberitahu oleh seorang nabi pun sebelumku kepada kaumnya iaitu bahawa Dajjal itu buta sebelah matanya dan Allah itu tidaklah buta sebelah mata. (Hadis riwayat Bukhari)
Berapa ramai orang yang membaca hadis-hadis seperti ini tetapi mereka melaluinya seperti tidak mendapati apa-apa bahaya dan merasa terancam olehnya. Kata mereka sudah banyak orang yang mengaku nabi sejak dari zaman awal Islam. Sudah ramai tokoh-tokoh palsu, ajaran sesat dan kepala pendusta agama yang membawa ajaran ganjil ini yang telah berjaya dihapuskan dan beranggapan Dajjal ini akan muncul seperti golongan sesat, ahli bid’ah dan golongan menyeleweng yang lain serta berada sebaris dengan tokoh-tokoh pemalsu agama seperti Ayah Pin, Qadiani dan nabi palsu lainnya.
Oh mereka itu ternyata silap sama sekali !
Dajjal itu kelasnya bukanlah setaraf dengan nabi palsu atau wali-wali keramat dan tok guru yang dapat ditangkap dan dipenjarakan.
Dajjal itu bahkan mengaku dirinya sebagai tuhan dan mempunyai pelbagai keajaiban dan kekuatan yang tidak dapat dibayangkan !
Dajjal itu fitnahnya ialah kesyirikkan global dan kehancuran dunia serta mengangkat kekufuran dan menyeliputi seluruh alam dengan kepalsuan dan kebathilan.
Lawan Dajjal itu pula bukanlah seorang polis agama atau Kadi dan mufti sebaliknya seorang rasul khas yang ditugaskan secara khusus untuk memerangi Dajjal di akhir zaman.
Nabi Isa alaihisalam yang kini berada di sisi Allah SWT.
Firman Allah SWT : “dan kerana ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisa : 157-158)
Jadi masihkah anda mampu memandang rendah ?
Di dalam sebuah hadis dari jalan Abu Umamah ra bahawa nabi salallahualaihiwassalam diriwayatkan bersabda : “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya sejak Allah memperbanyakkan keturunan Adam itu tidak adalah fitnah di atas muka bumi ini yang lebih besar selain fitnah Dajjal. Dan Allah azza wa jalla tidaklah mengutuskan seorang nabi pun kecuali mereka memperingatkan kaumnya tentang bahaya Dajjal. Aku ialah nabi yang terakhir dan kamua semua pula adalah umat yang terakhir. Sesungguhnya Dajjal itu pastilah akan muncul di tengah-tengah kamu semua.”(hadis riwayat Ibn Majah, Ibn Khuzaimah dan Al-Hakim di dalam Mustadrak)
Jika para rasul di setiap zaman pun merasa takut dan memperingatkan bahayanya Dajjal serta nabi Muhammad salallahualaihiwassalam sendiri berasa bimbang dan sentiasa berpesan kepada para sahabatnya tentang fitnah lelaki buta ini maka apakah alasan dan puncanya yang menyebabkan anda tidak berasa bimbang ?
Hafal 10 ayat Surah Al-Kahfi halau Dajjal
Diriwayatkan Nabi salallahualaihiwassalam bersabda : “Barangsiapa yang menghafaz 10 ayat yang awal dari surah Al-Kahfi akan di pelihara dan di selamatkannya dari fitnah Dajjal.” (hadis riwayat Muslim)
Rupa-rupanya budaya Melayu baca Al-quran untuk menghalau hantu masih menebal di dalam minda. Amalan membaca Yassin malam Jumaat yang dianggap dapat menyelesaikan masalah, seperti membuat air penawar untuk anak menduduki peperiksaan dan mencari siapakah pencuri dalam kampong atau asrama masih bersarang di minda orang Melayu.
Firman Allah SWT : “Dan apabila kamu membaca Al Quran nescaya Kami akan adakan di antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat itu suatu dinding yang tertutup.” (Al-Isra : 45)
Patutlah umat Islam kebanyakkannya tidak berasa bimbang dengan fitnah Dajjal kerana mereka menyangka kononnya mereka sudah mempunyai tangkal azimat berupa ayat-ayat Al-Kahfi buat menakut-nakutkan Dajjal.
Nyah kau dari sini ! Aku bacakan surah Al-Kahfi nanti !
Agaknya mungkin itulah dialog yang mereka rancang untuk gunakan apabila berhadapan dengan Dajjal nanti.
Jika begitu mudah menghalau Dajjal maka tidak perlulah para rasul dari zaman berzaman berpesan dan memperingatkan umatnya tentang bahaya Dajjal.
Bahkan di dalam sebuah hadis dari jalan Imran bin Hussain ra bahawa rasulullah salallahualaihiwassalam pernah bersabda : “Siapa yang mendengar Dajjal hendaklah dia menjauhinya. Demi Allah, ada seorang lelaki yang datang kepadanya dengan penuh yakin dirinya sebagai seorang mukmin namun ternyata akhirnya lelaki itu kemudian menjadi pengikut Dajjal kerana tipu daya yang dilakukannya.” (hadis riwayat Ahmad dan Abu Daud)
Bahayanya Dajjal itu terletak pada tipu-dayanya !
Musibah dan fitnah yang menimpa umat Islam akibat dari kedatangan Dajjal ialah pada aqidah dan kehidupan beragama mereka yang tergugat dengan sistem dan nilai yang dibawa oleh Dajjal.
Bermula dari Rasul yang awal, Nabi Nuh Alaihissalam sehinggalah kepada nabi Muhammad Salallahualaihiwassalam semuanya membawa tauhid dan menyeru manusia kepada Allah SWT serta mengajak supaya menjauhi thaghut iaitu syirik dan kebathilan.
Bahayanya fitnah Dajjal itu adalah lebih besar dari kebahayaan syirik dan kefasikan yang pernah terjadi pada umat-umat terdahulu.
Ini kerana melalui tauhid dan Islam yang dibawa oleh setiap Rasul, manusia yang berakal dan waras akan mampu berfikir dengan kebijaksanaan mereka untuk memilih deen Allah dan menerima Islam sebagai salah satu cara hidup.
Hanya sahaja ianya tidak begitu mudah berlaku dalam sejarah para rasul terdahulu disebabkan oleh pertentangan golongan tua dan adat jahiliyyah mereka yang ketat dan kerana keterikatan mereka dengan peninggalan agama nenek moyang dan sikap taklid buta.
Namun secara umumnya apabila golongan tua dan ketua-ketua kufur ini telah ditewaskan dalam peperangan atau meninggal dunia maka kaum muda dan generasi baru mereka begitu mudah menerima Islam.
Hal ini disebabkan kesyirikkan dan kebathilan itu ternyata suatu kekotoran dan cara hidup mereka adalah amat buruk.
Kufur itu buruk apabila mereka menyembah tuhan yang banyak dan berselisih.
Zina itu juga buruk apabila mereka didatangi dengan pelbagai penyakit dan menjadi resah oleh keturunan yang tercemar.
Penipuan dalam timbangan serta riba juga adalah buruk kerana mereka dianaiyai dan selalu ditindas oleh orang yang lebih bijak dan lebih mempunyai kelebihan ekonomi dan yang lemah terus diperhambakan.
Apabila datangnya Islam maka sudah tentu masyarakat Jahiliyyah ini berbodong-bondong mahu masuk ke dalam agama ini demi mengharap kehidupan dan kebaikan yang jelas ketara berbanding amalan syirik dan kehidupan tanpa syariat.
Firman Allah SWT : “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.” (An-Nasr : 1-2)
Tetapi ajaran dan fitnah Dajjal ini lebih dahsyat !
Fitnah Dajjal ialah apabila Dia membawa ajaran dan sistem nilai serta cara hidup yang dapat ditonjolkan sebagai atau kelihatan seolah-olah lebih baik dari sistem Islam.
Firman Allah SWT : “Celupan Allah (yang mencorakkan seluruh kehidupan kami dengan acuan Islam) dan siapakah yang lebih baik celupannya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.” (Al-baqarah : 138)
Ajaran Dajjal seolah-olah satu bid’ah (penambahan) dan pelengkap sehingga manusia merasa sayang untuk tidak menggunakannya dan merasa rugi jika tidak menerima apa yang dibawa oleh Dajjal kerana ianya kelihatan lebih baik dari Deen Allah dan lebih bagus serta lebih sesuai untuk diamalkan dan dilaksanakan di atas muka bumi ini dari syariat Allah SWT.
Firman Allah SWT : “Katakanlah: "Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keuntungan." (Al-Maidah : 100)
Itulah bahaya paling besar Dajjal ke atas manusia !
Apabila umat Islam selama ini beraqidah dengan Al-Quran dan As-sunnah maka Dajjal membawa sistem pemikiran dan keyakinan berasaskan realiti semasa dan fakta serta mengajak umat Islam untuk berpindah dari kitab Allah dan Sunnah rasul-Nya kepada faham baru yang kelihatan seolah-olah lebih baik dan lebih menyesuai dengan zaman dan tuntutan semasa.
Demikian juga di dalam perihal ibadah, solat, puasa, zakat dan haji serta amalan-amalan agama yang lain semuanya akan menerima pengaruh Dajjal sehingga seolah-olah kedatangan Dajjal itu merupakan suatu rahmat dan kebaikan yang melengkapkan Deen Islam yang masih kurang dan tidak lengkap.
Apabila Islam mengajar manusia tentang hukum-hakam dan peraturan jenayah serta undang-undang maka Dajjal pun membawa sistem peraturan dan undang-undangnya yang kemudian diterima serta dipakai di seluruh dunia dengan anggapan ianya lebih adil dan bertimbang rasa dari undang-undang Islam.
Begitu juga dengan pemerintahan, politik dan sebagainya. Manusia pasti akan terpedaya dengan sistem dan cara hidup Dajjal yang mengubah sistem nilai dan fokus umat Islam daripada mempertuhankan Allah SWT perlahan-lahan bertukar kepada mempertuhankan kekuasaan Dajjal.
Dari syura kepada demokrasi, dari ekonomi berteraskan kebajikan dan usaha kepada penindasan riba dan kapitalis. Dari sistem undang-undang syariah kepada peraturan sivil dan perlembagaan Negara. Perlahan-lahan idea Dajjal berjalan dan bergerak masuk ke dalam kehidupan umat Islam.
Siapakah yang dapat menyelamatkan diri dari Dajjal ?
Firman Allah yang bermaksud : “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahawa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka." (Al-Hijr : 39-40)
Anda mungkin dapat menyelamatkan diri anda daripada Dajjal jika sekarang ini pun anda masih seorang Muslim dan mukmin yang kuat bertawakal dan hanya yakin kepada Allah SWT. Maksudnya anda bukanlah ahli MLM, atau peminat setia kelab rahsia tarikh lahir dan pelangan dukun dan bomoh.
Ini kerana Dajjal berkuasa meramal dan mendapat pertolongan Syaitan serta mampu melakukan hal-hal yang luar biasa seperti menyembuhkan orang yang sakit, memanggil dan menahan hujan serta pelbagai lagi keajaiban.
Jika bomoh patah yang menggunakan jin pun orang sanggup percaya demi terbelit oleh tipuan syaitan yang menggunakan ayat keramat berbunyi : “Apa salahnya kita mencuba berikhtiar saja, mana tahu kalau-kalau sembuh.” Bayangkan jika Dajjal yang muncul dan sememangnya mampu merawat pelbagai jenis penyakit seperti kanser, buah pinggang, kencing manis dan jantung ??
Siapakah yang dapat menolak ajakan dan godaan Dajjal ?
Orang kita sanggup berbuat apa sahaja demi sembuh dari sakit walaupun berjumpa bomoh yang jelas diharamkan oleh Islam inikan pula Dajjal yang datang dengan tipudaya dan kemampuan yang lebih dahsyat.
Di dalam hadis juga menyebutkan bahawa Dajjal berupaya mendatangkan rezeki dan kekayaan serta hasil bumi kepada kaum yang beriman dengannya dan menarik serta menahan rezeki kepada golongan yang mengingkari ajakannya.
Si Dajjal ini selain dari tipudaya yang berupa magik dan keajaiban dia juga mampu menghidupkan orang yang sudah mati serta boleh mendatangkan syurga dan neraka sehingga mengabui mata manusia bahawa tidak syak lagi dia inilah tuhan yang sebenar.
Nah, bahaya yang diungkapkan oleh nabi Salallahualaihiwassalam bukanlah bahaya fizikal dan badan tetapi jiwa dan agama yang bakal dimusnahkan oleh Dajjal apabila tiba fitnahnya kepada kemuncak di akhir zaman.
Sesungguhnya Dajjal itu tidaklah berkuasa tetapi yang berkuasa itu adalah Allah SWT. Bahkan segala keajaiban Dajjal adalah dari Allah jua sebagai ujian kepada manusia untuk melihat siapakah yang benar-benar beriman.
Hanya yang ikhlas dan jujur dalam beragama kerana mengharap redha Allah SWT sahaja yang dapat selamat dari kedahsyatan fitnah Dajjal.
Sungguh layak kebimbangan baginda rasul apabila fitnah Dajjal itu bagaikan singa lapar yang mengeroyak Iman yang nipis seperti kulit bawang.
Kerana itulah dari Abu Hurairah ra bahawa baginda nabi salallahualaihiwassalam telah mengajar kita agar selalu berdoa dengan sabdaNya :

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ ، يَقُولُ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Maksudnya : “ Apabila seseorang dari kamu telah bertasyahud maka hendaklah dia membaca doa memohon perlindungan Allah daripada empat perkara iaitu ya Allah, aku berlindung denganMu daripada azab jahannam, daripada azab kubur, daripada fitnah hidup dan selepas mati dan daripada kejahatan fitnah al-masih Dajjal.” (hadis riwayat Muslim)
Akhir kata, masihkah anda berasa Dajjal itu tidaklah bahaya dan tidak perlu dibimbangkan ?

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT.

Imam Mahdi dan Tanda-tanda Kedatangannya



Imam Mahdī (Arab الإمام المهدي, Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".

Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di bawah, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah.

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)

Dalam sebuah hadits Rasullullah mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.

Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)

Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Zalim) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan manusia kepada sesama manusia.

Dalam hadits lain diterangkan dalam sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani. Telah bersabda Rasulullah SAW:

“Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”
Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi adalah sebagai berikut, Telah bersabda Rasulullah SAW:

"Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:

Telah bersabda Rasulullah SAW:

“ Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) ”

“ Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”
Lelaki keturunan Nabi Muhammad SAW tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..!

Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Rasullulah SAW dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.

Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi

Para ulama membagi tanda-tanda Akhir Zaman (kiamat) menjadi dua. Ada tanda-tanda Kecil dan ada tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh.

Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.

Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:

Telah bersabda Rasullah SAW:

“ Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)

Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:

“ Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim) ”

Telah bersabda Rasulullah SAW:

“ Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim) ”

Telah bersabda Rasulullah SAW:

“ Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) 

Telah bersabda Rasulullah SAW:

“ Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam (Palestina) ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad)

Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Rasulullah sudah muncul semua di zaman kita.
Kedatangan Imam Mahdi

Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah.

Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.

“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)

Sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Wallahua’lam. Dugaan bermunculan, Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Yaseer Arafat (Palestina) atau Saddam Husein (Irak). Karena semenjak kematiannya, negeri Palestina - Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan.

Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:

“Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Telah bersabda Rasulullah SAW:

“Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud)

Dalam hadist yang disebutkan bahwa Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.

Kemenangan demi kemenangan senantiasa diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.

Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud".

Telah bersabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallama :

“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum (Romawi), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)

Dan apabila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan Imam Mahdi di depan Ka’bah. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir. Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Rasullullah SAW sebagai berikut:

“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)

***

Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi. Anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid/hudep mulia matee syahid). Amin...